Jokowi Puji Buruh Pahlawan Perekonomian, Tapi Kenapa Ia Kerap Tinggalkan Jakarta Saat Ada Demonstrasi Dekat Istana?

1 Mei 2024 16:05 WIB

Narasi TV

Presiden Joko Widodo (Jokowi) gowes sepeda di Kota Mataram Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), pada Rabu (1/5). (Setpres)

Penulis: Jay Akbar

Editor: Akbar Wijaya

Mengapa Jokowi tampak enggan menghadapi massa buruh yang mendemonya?

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyanjung buruh sebagai pahlawan yang menjaga roda perekonomian terus berputar pada peringatan Hari Buruh Internasional, 1 Mei 2024. Ia juga mengajak seluruh pihak meneruskan semangat juang para buruh mencapai keadilan dan kesejahteraan.

"Setiap pekerja adalah pahlawan sehari-hari yang menjaga roda perekonomian terus berputar. Mari kita teruskan semangat juang para buruh untuk mencapai keadilan dan kesejahteraan bersama. Selamat hari buruh internasional," demikian pesan yang tertera di akun sosial media X Jokowi.

Pada hari yang sama, ribuan buruh dari berbagai daerah menggelar demonstrasi di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat yang berdekatan dengan Istana Negara, tempat Jokowi berkantor. Para buruh, seperti dalam tuntutan-tuntutan mereka pada peringatan sebelumnya, mendesak presiden mencabut Undang-Undang Cipta Kerja, menghapus kebijakan upah murah dan outsourching, dan melindungi pekerja migran.

Namun tuntutan itu agaknya tak bisa didengar langsung oleh telinga Jokowi dari istananya. Sebab, pada hari yang sama ia justru sedang berada di Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).

Saat buruh berdemonstrasi, Jokowi bersepeda dan makan mie

Jokowi memulai kegiatannya di hari buruh dengan bersepeda ke Kota Mataram. Ia keluar sekitar pukul 06.15 WIB saat puluhan ribu buruh dari berbagai daerah di Jakarta bergerak mendekat ke sekitar istana presiden. Selesai bersepeda selama kurang lebih 30 menit Jokowi kembali ke hotel tempatnya bermalam.

Selain bersepeda, Jokowi melalui akun Instagram membagikan pengalaman makan Mie Gacoan bersama sejumlah menteri di Mataram.

Apakah Jokowi sengaja meninggalkan Jakarta untuk menghindari demonstrasi buruh?

Pelaksana Tugas Deputi Protokol dan Pers Media Sekretariat Presiden Yusuf Permana membantah anggapan tersebut. Ia mengatakan kunjungan kerja Jokowi ke Mataram, NTB yang bertepatan dengan peringatan Hari Buruh Internasional, 1 Mei 2024, sudah dirancang sejak jauh hari.

"Rencana kunjungan ke Jawa Timur dan NTB sudah dirancang jauh-jauh hari," ujar Yusuf dalam keterangan tertulis yang dikutip Antara di Jakarta, Rabu (1/5/2024).

Yusuf beralasan Jokowi sebelumnya telah melakukan kunjungan kerja ke Jawa Timur, namun demi efektifitas presiden memutuskan langsung bertolak ke NTB tanpa terlebih dulu kembali ke Jakarta.

Yusuf menyampaikan dalam kunjungan kerja di NTB, Presiden akan meresmikan Pelaksanaan Inpres Jalan Daerah di Provinsi NTB. Kemudian Presiden akan ke Kabupaten Sumbawa Barat untuk meresmikan Bendungan Tiu Suntuk.

Setelah itu Kepala Negara akan ke Kabupaten Sumbawa untuk meninjau Pasar Seketeng sekaligus memberikan bantuan modal kerja kepada para pedagang kecil dan asongan maupun kaki lima. Selanjutnya di Kecamatan Sumbawa, Presiden akan melakukan panen jagung bersama Menteri Pertanian dan para petani jagung.

Berkali-kali pergi saat buruh demonstrasi

Sebenarnya, bukan baru kali ini Jokowi pergi meninggalkan istananya saat buruh berdemonstrasi menyuarakan kritik dan tuntutan mereka.

- Pada peringatan hari buruh 1 Mei 2023, saat puluhan ribu buruh berdemonstrasi di kawasan Istana Negara, Jakarta, Jakarta lebih memilih berada di Istana Presiden, Bogor, Jawa Barat. Ucapan selamat atas hari buruh ia sampaikan melalui rekaman video yang diunggah di kanal Youtube Sekretariat Presiden.

“Momentum ini harus kita manfaatkan untuk terus memperluas kesempatan kerja, meningkatkan kesejahteraan buruh dan pekerja, melindungi hak buruh dan pekerja, serta meningkatkan produktifitas dan daya saing nasional,” ujar Presiden.

- Kamis 10 Agustus 2023, saat puluhan ribu massa buruh berdemonstrasi di kawasan Patung Kuda Arjuna Wiwaha, Gambir, Jakarta Pusat menuntut UU Cipta Kerja dicabut dan kenaikan upah minimum 15 persen, Jokowi memilih mengajak para influencer dan artis menjajal kereta LRT Jabodetabek dengan rute Stasiun LRT Jati Mulya, Bekasi - Stasiun LRT Dukuh Atas.

Para buruh menunggu temui Jokowi hingga sekitar pukul 23.00 WIB, namun yang dinanti tak kunjung datang.

- Selasa, 20 oktober 2020, Jokowi memilih berada di Istana Bogor saat para buruh berdemonstrasi di kawasan Istana Negara menolak UU Cipta Kerja.

- 8 Oktober 2020 saat demonstrasi menolak pengesahan UU Cipta Kerja merebak di berbagai daerah, termasuk di sekitar Istana Negara Jakarta, Jokowi memilih melakukan kunjungan kerja ke Kalimantan Tengah untuk melihat lumbung pangan hingga peternakan bebek.

- Rabu, 1 Mei 2019, saat puluha ribu buruh berujuk rasa di sekitar Istana Kepresidenan Jakarta, Jokowi memilih menghabiskan hari libur dengan berjalan-jalan bersama keluarga ke pusat perbelanjaan The Park Solo Baru.

Ia tampak mengajak Ibu Negara Iriana, anak, menantu, dan cucunya Jan Ethes. Jokowi sempat mengajak Ethes bermain berdua di satu arena permainan yang ada di The Park Solo Baru.

Memaknai Tindakan Jokowi

Tindakan Presiden Jokowi yang meninggalkan Istana Jakarta saat buruh berdemonstrasi mencerminkan beberapa aspek, baik dari sudut pandang politik maupun strategi komunikasi pemerintahan.

Pertama, pergi meninggalkan Jakarta mungkin merupakan strategi Jokowi menghindari konfrontasi langsung antara pemerintah dan para demonstran yang pada gilirannya dapat memperkeruh situasi dan memperumit penyelesaian masalah, khususnya terkait keberadaan UU Cipta Kerja yang selalu menghadap-hadapkan antara kepentingan buruh dan pemodal.

Kedua, keputusan Presiden untuk berada di lokasi lain selama demonstrasi juga bisa dimaknai sebagai upaya untuk memperlihatkan bahwa pemerintah masih aktif melakukan tugas dan tanggung jawabnya di tengah-tengah berbagai aktivitas nasional. Misalnya, kunjungan kerja ke berbagai daerah atau partisipasi dalam kegiatan publik yang dianggap penting bagi pembangunan negara.

Namun, dari sudut pandang komunikasi, tindakan ini juga dapat menimbulkan persepsi negatif di kalangan buruh dan kelompok yang berdemonstrasi. Perginya Presiden dari lokasi demonstrasi bisa dianggap sebagai sikap yang kurang sensitif terhadap aspirasi dan tuntutan para buruh, serta kurangnya keinginan untuk secara langsung berdialog dengan mereka.

Bahkan, kunjungannya ke peternakan bebek pada 8 Oktober 2020 di Kalimantan Tengah saat puluhan ribuan buruh berdemonstrasi di Jakarta, dimaknai sejumlah kalangan sebagai bentuk pelecehan sekaligus pesan simbolik Jokowi sebagai seorang Jawa kepada para kritikusnya.

NARASI ACADEMY

TERPOPULER

KOMENTAR